Stunting disebut juga dengan Tengkes. Problem tengkes ini akan menjadi beban pembangunan di masa mendatang jika tidak ditangani dengan sigap. Balita yang mengalami tengkes akan menjelma menjadi sumber daya insani yang kurang produktif di masa depan. Implikasinya, kualitas hidupnya akan memburuk dan kemajuan pembangunan secara berkelanjutan sukar diperoleh. Inilah yang menjadi alasan pokok pemerintah berjuang mengurangi tengkes secara sistematis (laporan IKPS,BPS Tahun 2021 – 2022). Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di negara-negara sedang berkembang dan atau kurang berkembang. Stunting mengacu pada tinggi badan anak yang jauh lebih pendek daripada tinggi badan normal untuk usianya. Kondisi ini sering kali tidak dapat disembuhkan dan memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap perkembangan fisik dan kognitif anak. Dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, Stunting bukan hanya berdampak terhadap pertumbuhan fisik balita, tetapi juga pada fungsi penting tubuh lainnya, seperti perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh. Balita stunting berpotensi memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, lebih rentan terhadap penyakit, dan di masa depan dapat berisiko pada menurunnya tingkat produktivitas, selain juga kerusakan permanen pada otak, masalah konsentrasi dan ingatan, dan perkembangan belajar yang lambat. Mengutip dari laman Satu Data Nganjuk milik pemerintah Kabupaten Nganjuk, yang mengejutkan, jumlah anak stunting di Kabupaten Nganjuk lebih dari 3 ribu anak/ balita! ((lihat info grafis)

Penyebab Stunting
Stunting dapat diketahui dengan membandingkan tinggi badan anak dengan standar yang berlaku. Sedangkan, beberapa penyebab dari stunting diantaranya adalah: kekurangan gizi kronis. Bisa jadi, hal ini karena saat ibu hamil tidak mendapatkan asupan gizi yang cukup ataupun Ibu hamil tidak mendapatkan akses terhadap makanan sehat dan bergizi. Selanjutnya adalah pola asuh yang salah. Biasanya kondisi ini karena kekurang-pengetahuan orangtua atas kebutuhan gizi anak – anaknya. Orangtua abai terhadap pola makan anak – anaknya. Penyebab stunting berikutnya adalah sanitasi lingkungan yang buruk serta akses terhadap fasilitas kesehatan yang terbatas (lihat info grafis).
