Seiring berjalannya waktu, berbagai aspek kehidupan di dunia semakin berkembang. Sama halnya dengan dunia entertainment yang berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman. Pada saat ini dunia entertainment, tidak hanya sebatas penyanyi, aktor, dan aktris. Dengan adanya media sosial muncul lah namanya “Selebgram”. Untuk mendapatkan personal branding yang bagus, mereka yang berkecimpung di dunia entertainment harus memperhatikan etika dan profesionalisme dalam popularitasnya. Pada kenyataannya hal tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan.
Di Indonesia sendiri masih belum ada cancel culture bagi tokoh-tokoh publik. Cancel culture adalah Cancel culture merupakan budaya boikot massal terhadap orang-orang yang dianggap bermasalah. Pemboikotan ini biasanya diikuti dengan pemberhentian dukungan terhadap orang tersebut. Dengan perkembangan zaman saat ini, kita dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang dilakukan oleh aktor, aktris, penyanyi, dan selebgram. Begitu pula dengan dunia entertainment di Indonesia yang tidak lepas dengan berbagai kasus, seperti pelaku KDRT, pelaku pencabulan, perselingkuhan, pornoaksi, dan yang paling marak terjadi yaitu pecandu obat-obat terlarang. Namun, mereka masih diberi panggung dan bahkan setelah terlibat kasus-kasus tersebut popularitas mereka naik daun oleh masyarakat Indonesia. Sehingga oknum yang bersalah tidak mendapatkan efek jera dan akan menganggap kesalahan yang mereka lakukan bukan lah masalah yang besar.