Sumber foto : kompas.tv
The Nganjuk Post. 29 Oktober 2024
Kita sedang menghitung hari menuju 2 Januari 2025. Saat itulah Sejarah akan mencatat Indonesia mampu melaksanakan program makan siang gratis (MSG) meski secara bertahap, kepada siswa prasekolah, sekolah dasar (SD/MI), sekolah menengah pertama (SMP/MTs), sekolah menengah atas (SMA/SMK/MA), dan pesantren/pendidikan keagamaan. Program MSG yang bergizi juga diberikan kepada ibu hamil atau menyusui dan balita untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga yang rentan stunting. Sebagai awalan, program MSG menyasar ke daerah yang sudah memiliki kesiapan fasilitas sarana dan prasarana untuk menjalankan program MSG ini.
Di Kabupaten Nganjuk, uji coba program MSG, yang menyerap anggaran sebesar Rp71 triliun pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025, dilaksanakan pada awal bulan Oktober ini. Meski diwarnai insiden 7 siswa yang mengalami keracunan tersebut di wilayah Kertosono dan tanpa berkoordinasi dengan dinas terkait, secara umum uji coba berjalan lancar dan komentar beberapa anak dari keluarga yang kurang mampu menyatakan gembira karena mereka hampir tidak pernah makan dengan menu lengkap seperti itu.
Meski memang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menyejahterakan rakyatnya, Program MSG diharapkan mampu mengajarkan para pelajar ataupun siapapun yang terlibat untuk bersyukur atas nikmat Tuhan dan berterimakasih kepada siapapun yang telah berupaya menyejahterakan mereka dengan kehidupan yang lebih baik. Bentuk / wujud rasa syukur yang terbaik untuk Program MSG ini yakni dengan tidak menyampah (membuat sampah). Sekolah dapat melaksanakan beberapa langkah berikut:
- Siswa wajib membawa wadah dan alat makanan dan minumannya masing – masing. Mereka antri untuk mendapatkan makan siang bergizi gratis.
- a. Pihak penyedia jasa dan layanan makanan (catering) membawa semua makanan yang sudah dimasak ke sekolah dan membagikannya kepada semua siswa saat istirahat siang.
b. pihak sekolah menyediakan dapur sekolah untuk pihak catering memasak di sekolah
c. menggunakan jasa kantin sekolah unytuk memasak dan mendistribusikannya. - Pengaturan waktu pelaksanaannya dapat dengan saling bergantian (model shift).
Dengan format seperti ini, siswa dapat menerapkan karakter Pancasila yang diajarkan sekolah secara lagsung. Disiplin, tertib, kebersihan, tanggungjawab dan sebagainya. Yang terpenting, tidak ada sampah yang berserakan karena wadah makanan sekali pakai yang dibuang.