Sparkling Nganjuk Festival yang dihadiri Queen Jawa Timur 2023 ini terkesan dilaksanakan dengan sedikit memaksa. Pasalnya, acara yang hampir sama yakni karnaval, baru saja usai dilaksanakan di bulan Agustus. Selain itu, lampu-lampu sepanjang jalan Anjuk Ladang dan A. Yani terlanjur di desain untuk leyeh-leyeh sehingga pencahayaannya temaram. Sehingga, penonton kurang dapat melihat make up dan penampilan peserta secara maksimal.

Belum lagi acara ini baru dimulai pukul 20.00 WIB. Untuk wilayah kabupaten seperti di Nganjuk, pukul 21.00 sudah sangat larut. Sedangkan hampir semua pesertanya adalah pelajar. Peserta terakhir bahkan diberangkatkan pada pukul 22.00.
Juga, sampah plastik yang berserakan karena hembusan angin yang sangat kencang. Di pagi hari sampah masih nampak berceceran. Mungkin karena selesai kegiatan sudah larut malam sehingga tim kebersihan kelelahan melaksanakan tugasnya. Berbeda dengan kegiatan karnaval Agustusan yang baru lalu. Sampah langsung diambil.
Perlu dipertimbangkan apabila acara ini akan dilaksanakan tahun depan, tingkat kebermanfaatan dari acara ini sendiri. Kostum karnival tidaklah wearable. Sekali pakai, karena memang tidak bisa dipakai kemana-mana, selanjutnya dikanibal atau menjadi setumpuk barang, menunggu untuk didaur ulang.

Yang paling menonjol adalah munculnya beberapa pemuda berdandan metro nan anggun yang nampak mencolok mata karena berseliweran di area pemberangkatan peserta festival.