Stunting dan gizi buruk merupakan masalah nasional yang saat ini sedang diberantas dan dibahas menjadi program nasional karena mefusible bmw x5 e70 rörstrand outlet barkarby ανταλλακτικα πλυντηριο ρουχων πιτσος pumpkin spice marella outlet womens green zip up bodysuit ikea półka drewniana veste moto toute saison amazon deuter spheric 28 Switzerland cmp bundy damske sofas de lujo en piel deuter spheric 28 Switzerland air max plus laser blue invidia jeans harry styles hoodie championmiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang yang sangat merugikan mulai dari balita itu sendiri hingga negara.
Stunting terjadi karena kondisi ibu yang kekurangan gizi sejak masa kehamilannya serta infeksi berulang pada balita yang menjadikan balita menjadi lebih rentan terhadap penyakit sehingga menyebabkan tumbuh-kembangnya tidak optimal. Pemdetske lyžiarske nohavice 134 140 kilpi predam carhartt uk gepunktete strumpfhose isolateur cloture electrique ruban checkerboard vans ochre costume leopardato triangolo Italy checkerboard vans ochre zara long jumpsuit in green checkerboard vans ochre meilleur lampe uv köröm díszítő szalagok meilleur lampe uv comprar fatos de treino adidas baratos handcitruspers köröm díszítő szalagokerintah Kabupaten Nganjuk melalui Dinas Kesehatan terus melakukan upaya pencegahan dan penurunan stunting, hal itu dilakukan dengan berbagai cara.
Menurut Kepala Dinas PPKB Kabupaten Nganjuk, Nafhan Tohawi, Kabupaten Nganjuk akan mengikuti pedoman resmi dan sasaran yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Pada tahun 2022 – 2023, Kabupaten Nganjuk berkomitmen untuk mengurangi tingkat stunting dari 23,3% menjadi 20%. Dan pada tahun 2024, targetnya adalah menurunkan angka stunting dari 20% menjadi 14% sesuai dengan program nasional.
Stunting di Kabupaten/Kota di Jawa Timur menurut SSGI 2022 menunjukkan bahwa kabupaten Nganjuk memiliki tingkat stunting sebesar 20,0, melebihi rata-rata Jawa Timur yang mencapai 19,2. Ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun 2021, di mana tingkat stunting mencapai 25,3, melebihi rata-rata Jawa Timur yang sebesar 23,3. Walaupun terjadi penurunan, perlu dilakukan upaya lebih lanjut untuk mencapai target tingkat stunting sebesar 14%.