Penari Uwuh Tuwuh tersebut juga menuturkan bahwa tarian tersebut tidak lepas untuk membuka mata para apatis lingkungan supaya bisa mengolah dan mengelola sampah dengan baik. Sampah berupa limbah koran ditampilkan dengan apik menyerupai tokoh wayang Cangik dan Buta Cakil. Kedua tokoh wayang tersebut ditunjukkan dalam bentuk wayang koran maupun gerakan.
Tarian penuh filosofi tersebut mampu membawa Jingga meraih posisi 10 besar tingkat Provinsi Jawa Timur. Meskipun tarian Uwuh Tuwuh hanya menduduki peringkat ke-7, tetapi Jingga mengaku mendapatkan pengalaman yang luar biasa bersama para penari lainnya.