“Ridho Illahi”, Masjid Bergaya Baroque di Desa Ngudikan, Wilangan Nganjuk

Selama ini, kita mengenal bangunan masjid identik dengan kubah (seperti Masjid Baiturrahman di Aceh, yang dilengkapi tujuh buah kubah, dan di Tuban pada tahun 1894) ataupun identik dengan mustaka (seperti di Masjid Agung Cirebon, masjid Agung Mubarok di kecamatan Berbek) yang dipengaruhi gaya arsitektur dari China Selatan.

Tapi jika kita sempat bertandang ke masjid “Ridho Illahi” yang terletak di Desa Ngudikan, Kecamatan Wilangan ini, kita akan terkagum – kagum dengan arsitekturnya yang bergaya baroque yang banyak mempengaruhi bangunan gereja di daratan Eropa. Selain, fasilitas kamar mandi, tempat wudhu, tempat istirahat kaum pengelana dan kedai yang aduhai indahnya dan parkir yang luas.

Masjid yang dibangun mulai tahun 2019 dan dihibahkan kepada Pondok Pesantren Lirboyo ini, mempunyai bentuk bangunan yang sangat detil, dengan seni yang mewah, megah, sangat teatrikal dengan arsitekturnya yang ditandai dengan marmer, berornamen dan dekorasi skala besar, serta warna – warna cerah. Alhasil, arsitektur Masjid Ridho Illahi inipun menjadi mencolok dan menggugah, menunjukkan kekuatan, kekayaan, dan keunggulan.

Arsitektur bergaya Baroque umumnya ditemukan pada bangunan – bangunan istana, gereja maupun rumah – rumah besar nan mewah. Dengan kubah yang diposisikan di tengah bangunan, motif dan detil dekorasi yang rumit, mska masjid Ridho Illahi ini menjadi semakin mewah dengan kesucian ruangan yang semakin terasa.

SSC

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *