Festival SSK 2025 Kabupaten Nganjuk: Pendidikan Kependudukan dari Sekolah untuk Masa Depan Bangsa

Beberapa sekolah mencuri perhatian para juri, seperti SMP Bina Insan Mandiri Baron yang menghadirkan simulasi kampanye cegah pernikahan dini, lengkap dengan logika media sosial. Ada pula SMAN 2 Nganjuk yang mengintegrasikan isu kependudukan dalam proyek riset siswa tentang migrasi dan urbanisasi.

Pada malam penganugerahan yang digelar di Pendopo Pemerintah Kabupaten Nganjuk, diumumkan para pemenang Festival SSK 2025. Juara pertama diraih oleh SMAN 2 Nganjuk. Disusul SMP Bina Insan Mandiri Baron di posisi kedua, dan SMAN 1 Nganjuk di tempat ketiga. Tiga sekolah lain meraih penghargaan harapan: SMP Islam Plus An Nahdliyah Gobang (Harapan I), SMK Kosgoro (Harapan II), dan SMAN 1 Ngronggot (Harapan III).

Para pemenang menerima apresiasi bukan hanya berupa trofi dan sertifikat, tetapi juga umpan balik menyeluruh dari dewan juri. “Kami tak ingin sekolah berhenti setelah menerima penghargaan. Ini baru awal,” ujar Yulia Dewi. Ia menegaskan bahwa para pemenang justru memiliki tanggung jawab lebih untuk menjadi model praktik baik di wilayah masing-masing.

Menurut Yulia, pendidikan kependudukan adalah investasi jangka panjang yang efeknya tak kasat mata, tetapi krusial. “Kita tidak bisa mengandalkan kurikulum formal semata. Perubahan harus datang dari kesadaran kolektif,” katanya.

 Dr. Suyanto Cipto mengatakan bahwa “Festival hanyalah salah satu bentuk stimulasi. Di baliknya, kami terus mendorong pembentukan gugus sekolah siaga kependudukan, pelatihan rutin serta forum berbagi praktik baik antar-sekolah,” katanya.

Beliau juga menegaskan bahwa yang terpenting dari SSK bukan kompetisinya, melainkan konsistensinya. “Satu tahun bisa ikut lomba, tapi kalau tidak berkelanjutan, maka tujuan besarnya akan hilang.”

Kepala Dinas PPKB Asti Widyartini menutup acara di Anjuk Ladang dengan sebuah pernyataan reflektif. “Anak-anak hari ini bukan hanya pengguna media sosial atau pemilik masa depan. Mereka adalah generasi penentu arah bangsa. Dan lewat SSK, kita ingin mereka mengerti betul bagaimana mengelola masa depan itu dengan sadar, bijak, dan bertanggung jawab.”

Festival SSK 2025 mungkin telah selesai. Namun Tugas panjang tentang membentuk generasi sadar kependudukan masih terbentang luas. Nganjuk baru memulainya dan semoga tidak berhenti hanya di panggung penganugerahan.

SSC

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *