SEKOLAH DI NGANJUK TIDAK MENANTANG

A. Faktor eksternal
Kelebihan sekolah di luar kota Nganjuk tersebut terletak pada penerapan nilai – nilai etika, moral, sistem sosial yang dikembangkan, iklim belajar yang memungkinkan siswa  berkembang serta atmosphir belajar yang memerdekakan dan menyenangkan peserta didiknya. Dan, iklim berkompetisi kolaboratif sangat dikembangkan oleh para pengajar di sekolah – sekolah Kediri, surabaya dan Malang.

B. Faktor internal

  1. Motivasi anak dan orangtua yang kuat. Dan inner drive adalah motivasi terkuat seperti yang ditulis dalam buku
  2. Pendanaan yang mencukupi. Dari pengamatan di lapangan, belum ada satu keluargapun di era ini yang menyekolahkan anaknya keluar Nganjuk tanpa bekal keuangan yang memadai. Umumnya berangkat dari keluarga handal secata eonomi karna faktor jabatan orangtua da atau perdagangan yang dilakukan sebagai sumber ekonomi keluarga.
  3. Prestise keluarga.
    Orangtua dengan anaknya yang disekolahkan/ dipondokkan di luar Kabupaten Nganjuk akan dengan bangga meyampaikan secar apublik bahwa anaknya bersekolah di sana, mondok disitu… dan seterusnya.
SMAN 1 Nganjuk

Siapa Membesarkan Siapa
Dengan kemampuan si anak secara akademis dan non akademis (faktor internal dan eksternal) yang kuat, sebenarnya alumni sekolah menengah di Kabupaten Nganjuk akan lebih luar biasa seperti halnya SMAN 2 Nganjuk yang telah melahirkan 7 -9 jenderal, 5 profesor dan lain – lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu, jika mereka tetap bersekolah di Kabupaten Nganjuk. Seperti misalnya di bidang non  akademik: Dalang Ki Akbar Syah Alamdari SMAN 1, Vita KDI dari SMAN 3 Nganjuk, dan bebrapa nama besar lainnya dari SMA/ SMK/ MA lainnya. Belum lagi dari kelompok atlet dari seluruh penjuru Nganjuk yang jumlah nya tak terhitung lagi.

Drs. Bowo, M.M.Pd. ( Kepala Sekolah SMAN 1 Tanjunganom)

Rekomendasi

  1. Kemutlakan Pembenahan management sekolah SMK/MA di Kabupaten Nganjuk.
  2. Si anak menjadi besar dan berprestasi karena bersekolah di luar atau sekolah diluar itu yang dibesarkan namanya oleh si anak yang memang pada dasarnya sudah tinggi prestasinya. Maka ciptakan tantangan seperti yang diinginkan anak – anak super tersebut (begitu kita menyebutnya). Dan, yang memenuhi kriteria tantangan para siswa super tersebut, misalnya: kebebasan menyampaikan pendapat di tingkat kelas, setidaknya, budaya sekolah, Model pembelajaran yang memungkinkan siswa berpikir kritis, berkolaborasi, berkreasi, dan tentu saja berkarakter ( belajar sepanjang hayat), jauh lebih hebat tak hanya pada level Nasional.

Ayo, Nganjuk bisa kan? Katanya Nganjuk bangkit

SSC

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *