Nganjuk, 8–19 Juli 2025 – Tahun ajaran baru selalu menjadi momen istimewa, terutama bagi para siswa baru. Di SMA Islam Insan Cendekia Baitul Izzah (SMAI IC Baiz), langkah awal ini dirancang dengan penuh makna melalui kegiatan Matrikulasi dan Schoolscape Safari 2025. Dengan mengusung tema “Bersama Menjadi Generasi Beradab, Berkarakter, dan Tangguh Menghadapi Tantangan Masa Depan,” kegiatan ini bukan sekadar penyambutan murid baru, tetapi juga landasan awal dalam pembentukan karakter dan nilai-nilai utama sekolah yang berakar pada Islam, integritas, dan kecintaan terhadap tanah air.

Berbeda dari sekolah lain, SMAI IC Baiz memulai rangkaian penyambutan dengan program matrikulasi intensif selama lima hari atau sepekan sebelum jadwal masuk tahun ajaran 2025-2026 dimulai. Program ini memberikan pembekalan dini mengenai budaya sekolah, pembiasaan ibadah, serta nilai-nilai adab Islam. Barulah setelah itu, para siswa mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang diawali dengan upacara pembukaan dan penyematan tanda peserta. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan visi dan misi sekolah, pengenalan program kurikulum dan kesiswaan, serta penanaman semangat tanggung jawab sebagai bagian dari ekosistem pendidikan yang menjunjung tinggi nilai keislaman dan nasionalisme.


Selama dua pekan penuh, para peserta dibimbing melalui berbagai aktivitas yang terstruktur dan bermakna. Pembiasaan ibadah menjadi fondasi utama, seperti sholat Dhuha, dzikir pagi, mengaji metode Ummi, hingga qiyamullail bersama. Tidak hanya itu, kegiatan diskusi seperti “Diskusi Kreasi Adab,” “Syabab Visioner,” dan “Satu untuk Tujuh” (Satu Aksi untuk Tujuh Kebiasaan) menjadi wadah refleksi adab dan spiritualitas yang interaktif. Para siswa dikenalkan secara mendalam tentang konsep ‘Adab sebelum Ilmu’, sebuah prinsip warisan para ulama yang menekankan pentingnya akhlak sebagai dasar pencarian dan penerapan ilmu. Ilmu tanpa adab dapat menyesatkan, sedangkan adab membimbing ilmu agar bermanfaat dan penuh hikmah. Implikasi dari pelajaran ini adalah pentingnya karakter bagi kehidupan seseoarang, bahwa karakter dan perilaku moral jauh lebih penting daripada sekadar akumulasi pengetahuan. Selain itu berimplikasi pada tanggung jawab moral. Menguasai ilmu pengetahuan membawa tanggung jawab moral untuk menggunakannya secara bertanggung jawab dan etis. Adab membantu seseorang untuk memahami dan menjalankan tanggung jawab ini.



