Nganjuk, 2–4 Oktober 2025 — Tiga hari dua malam, sejak fajar menyingsing hingga bintang-bintang bertaburan di langit, siswa SMA Islam Insan Cendekia Baitul ‘Izzah menjalani perjalanan luar biasa dalam Latihan Pengembangan Kemandirian Siswa (LPKS) 2025 yang mengusung tema “Meneladani Kepemimpinan Rasulullah ﷺ dalam Safar: Menguatkan Jiwa, Menyatukan Langkah”. Kegiatan tahunan ini bukan sekadar pelatihan, melainkan sebuah laboratorium kepemimpinan Islami yang menguji ketangguhan, kedisiplinan, dan karakter para peserta.
Kegiatan yang diikuti seluruh siswa kelas X dan XI serta beberapa siswa kelas XII ini memiliki tujuan: membentuk pribadi mandiri sekaligus menanamkan soft skill kepemimpinan, kolaborasi, dan komunikasi. Semangat peserta tampak sejak hari pertama, Kamis (2/10), ketika halaqoh pembuka menghadirkan kisah keteladanan Rasulullah dalam memimpin perjalanan safar. Suasana kian hidup saat Ustadz Hisyam Armana Linggawijaya, S.E.I., mengupas materi “Siddiq, Amanah, dan Fathonah sebagai Pondasi Pemimpin Sejati.” Pesan beliau jelas: tiga sifat Rasulullah itulah kompas utama kepemimpinan. Tak berhenti di situ, sesi bersama tim Pelajar Islam Indonesia (PII) mengajak siswa berlatih seni komunikasi efektif—dari keberanian menyampaikan gagasan hingga menjaga etika dalam memimpin.
Dilanjutkan dengan sesi “Seni Berkomunikasi Efektif dalam Perspektif Kepemimpinan Muslim” yang diisi oleh tim dari PII (Pelajar Islam Indonesia). Melalui kegiatan interaktif, siswa diajak berlatih berbicara dengan percaya diri, menyampaikan gagasan secara efektif, serta membangun komunikasi yang beretika dalam kepemimpinan. Suasana semakin cair dengan ice breaking yang memupuk keakraban antar peserta. Siangnya, kegiatan berlanjut dengan outbound dan simulasi kerja tim, yang mengasah kemampuan koordinasi, ketangguhan, dan kekompakan. Peserta juga dilatih mendirikan tenda sebagai bentuk pembelajaran tanggung jawab dan kerja sama.
